Foto Siswa MIN 1 Inhil belajar dari rumah |
Tembilahan, MIN 1 Inhil --- Pada tanggan 02 September 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim bersama Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan seluruh kepala daerah untuk memastikan kebijakan pembelajaran di masa Pandemi COVID-19 terlaksana dengan baik di daerah.
“Prinsip kebijakan pendidikan di masa Pandemi COVID-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat secara umum, serta mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi COVID-19,” jelas Mendikbud dalam rapat koordinasi (rakor) bersama Kepala Daerah seluruh Indonesia tentang Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, secara daring, Rabu (02/09).
Bagi daerah yang berada di zona oranye dan merah dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan tetap melanjutkan Belajar dari Rumah (BDR). Berdasarkan data per 23 Agustus 2020 dari http://covid19.go.id terdapat sekitar 48 persen peserta didik masih berada di zona merah dan oranye. Sementara itu, sekitar 52 persen peserta didik berada di zona kuning dan hijau.
Prosedur pengambilan keputusan pembelajaran tatap muka di zona kuning dan hijau, kata Mendikbud, tetap dilakukan secara bertingkat seperti pada SKB sebelumnya. Pemda/kantor/kanwil Kemenag dan sekolah memiliki kewenangan penuh untuk menentukan apakah daerah atau sekolahnya dapat mulai melakukan pembelajaran tatap muka. “Bukan berarti ketika sudah berada di zona hijau atau kuning, daerah atau sekolah wajib mulai tatap muka kembali ya,” Mendikbud menjelaskan.
Mendikbud juga menekankan, bahwa sekali pun daerah sudah dalam zona hijau atau kuning, serta Pemda dan sekolah sudah memberikan izin pembelajaran tatap muka, keputusan terakhir ada di orang tua. Apabila orang tua tidak mengizinkan putra-putrinya mengikuti pembelajaran tatap muka, maka anaknya tetap melanjutkan belajar dari rumah. “Pembelajaran tatap muka di sekolah di zona kuning dan hijau diperbolehkan, namun tidak diwajibkan,” tegas Mendikbud.
“Apabila terindikasi dalam kondisi tidak aman, terdapat kasus terkonfirmasi positif COVID-19, atau tingkat risiko daerah berubah menjadi oranye atau merah, satuan pendidikan wajib ditutup kembali,” tegas Mendikbud.
(sumber : https://www.kemdikbud.go.id)
Baca juga :
- Kurikulum Darurat
- Perbedaan Pembelajaran Daring dan Luring
Selama pembelajaran dari rumah masih berlangsung tugas orang tua semakin bertambah, selain sibuk dengan tugas hariannya orang tua juga dituntut mendampingi anaknya untuk menyelesaikan tugas sekolah yang diberikan guru untuk anaknya, disamping itu orang tua juga harus menyediakan paket internet agar anaknya bisa mengikuti pembelajaran daring. Walau dirasa berat orang tua tetap berusaha melakukan semampunya demi anak.
Dalam masa pembelajaran jarak jauh masih diberlakukan siswa-siswi masih belajar dari rumah, maka manfaatkan situasi ini untuk menumbuhkan minat baca anak. Bagaimana caranya?.
1. Tugas dari Guru
Guru memberikan tugas untuk merangkum beberapa materi pelajaran atau soal-soal yang diberikan guru melalui WA, email dan sebagainya. Ajak mereka membaca materi pelajaran terkait dengan tugas yang diberikan, arahkan anak untuk mengerjakan tugasnya dengan bimbingan orang tua, ajak mereka berdiskusi tentang materi pelajaran dan giring mereka untuk menjawab soal-soal dengan membaca buku pelajaran terlebih dahulu. Cara ini bias menumbuhkan minat baca siswa.
2. Pigur Orang Tua
Anak peniru ulung, orang tua adalah pigur utama yang akan ditiru oleh anaknya, maka ciptakanlah suasana gemar membaca di rumah, luangkan waktu untuk membaca dihadapan anak walau hanya 10 menit setiap harinya, bacalah buku dengan suara nyaring atau yang lebih dikenal dengan istilah Read Aloud yang diperkenalkan oleh Jim Trelese dalam bukunya The Read Aloud Handbook, ini akan menjadi jalan bagi anak untuk menyerap isi bacaan dan bisa jadi aktivitas yang menyenangkan.
3. Sediakan Tempat Baca
Buat tempat baca atau perpustakaan mini di rumah, sediakan buku bacaan yang sesuai dengan minat dan kegemaran anak, ajak mereka bermain di tempat itu dengan sendirinya mereka akan mengambil, membuka dan bahkan membaca buku yang ada disekitarnya, bicarakan kembali pengalaman terkait dengan buku yang dibacanya, hal ini diharapkan akan menumbuhkan minat bagi anak.
Ini sebagian cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menumbuhkan minat baca bagi anak-anaknya. Tentu masih banyak cara lain yang bisa dilakukan oleh orang tua, lakukan yang terbaik buat anak, manfaatkan situasi ini (pembelajaran dari rumah) untuk meningkatkan minat baca anak, dengan harapan anak tumbuh menjadi pribadi yang baik yang gemar membaca cinta akan ilmu. (pengelola web min1inhil)
0 komentar:
Posting Komentar