Blog MIN 1 Indragiri Hilir (Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Indragiri Hilir) berisi tentang informasi pendidikan, peraturan pendidikan dan pembelajaran sekolah dan madrasah

Jumat, 07 Agustus 2020

Belajar Bersama Ibu Hj. Amnah Guru Kelas 2

Al-Quran Hadits Kelas 2 MI Pengenalan Huruf Hijaiyah Bersama Ibu Hj. Amnah


Share:

Belajar Bersama Ibu Siti Guru Kelas 1

Al-Qur'an Hadits Kelas 1 MI Mengenal Huruf Hijaiyah Bersama Ibu Siti


Video Pembelajaran Tema 1 Subtema 1 Bersama Ibu Siti


Share:

Kamis, 06 Agustus 2020

Belajar Bersama Ibu Jariyah Mapel SKI Kelas 5 MI

Materi SKI Kelas 5 MI Bersama Ibu Jariyah





KEPERWIRAN NABI MUHAMMAD

PERANG GAZWAH DAN SYARRIYAH
          
Menurut ahli sejarah, Nabi Muhammad SAW, pernah mengikuti sebanyak 27 kali peperangan.        
Peperangan yang dilakukan Rasulullah SAW disebut Gazwah, sedang peperangan yang tidak diikuti
Rasulullah SAW karena untuk memimpinnya diwakili kepada sahabatnya, disebut Sarriyah. Jumlah
Sarriyah ada 28 kali.

1) PERANG GAZWAH

a.  Perang badar
Perang Badar terjadi tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H, di dekat perigi bernama badar, antara Makkah dan Madinah karena itu peperangan ini terkanal dengan nama perang Badar. Sebab utama terjadinya perang Badar karena kaum kafir Quraisy telah mengusir kaum muslimin dari Makkah.
Ketika kafilah perdagangan kafir Quraisy yan dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb melintasi negeri Madinah, Rasulullah menyuruh mencegatnya di pertengahan jalan, karena harta yang dibawa oleh mereka sebagian besar adalah harta rampasan dari kaum muslimin ketika mereka akan berhijrah ke Madinah.
Segera disusun pasukan islam sebanyak 313 orang yang terdiri dari 210 orang muslim Anshar dan lebihnya dari Muslimin Muhajirin. Bendera pasukan Islam dipegang oleh Mus’ab bin Umair.
Mendengar Rasulullah telah menyiagakan pasukan, Abi Sufyan segera kembali ke Makkah memberikan kepada tokoh kafir Quraisy. Maka Abu Jahal membentuk pasukan berkekuatan 1000 orang yang melindungi kafilah perdagangan mereka dari serangan pasukan Islam.
Rasulullah membentuk regu pengintai untuk menyelidiki kafilah perdagangan. Pasukan kafir Quraisy telah mengawal mereka menuju ke desa Badar. Hal ini segera dilaporkan kepada Rasulullah. Untuk menghadapi kafir Quraisy, Rasulullah bermusyawarah kepada sahabat Muhajirin dan Anshar, dan disepakati untuk segera menuju ke desa Badar untuk menyongsong kedatangan pasukan kafir Quraisy.
Pasukan Islam berkemah dekat sumber air di desa Badar sehingga dengan mudah menghadang pasukan kafir Quraisy dan mencegah mereka untuk mengambil perbekalan air untuk pasukannya.
Sebelum berkecamuk perang antara kedua pasukan, terjadi perang tanding. Majulah dari pasukan kafir Quraisy Al Awad bin Abdul Asad, dapat dikalahkan oleh dari pasukan Islam. Lalu muncul Atabah bin Rabi’ah, Syaiban bin Walid dari pasukan kafir Quraisy dan dapat dikalahkan oleh Hamzah bin Abdul Muthalib, Ali bin Abu Thalib dan Ubaid bin Al Harist. Pasukan Quraisy kemudian menyerbu medan perang, tetapi dapat dikalahkan oleh pasukan Islam. Dengan  14 gugur sebagai syahid. Sedangkan dari kaum musyrikin telah tewas 70 orang dan 70 orang lainnya ditawan.
   Di tengah berkecamuknya perang ini, Ruqayah, putri Rasulullah yang juga isteri Utsman bin Affan meninggal dunia. Ketika itu ia ditemani suaminya (Utsman) di Madinah. Utsman tidak keluar ke medan pertempuran atas permintaan Rasulullah untuk tetap mendampingi isterinya yang sedang sakit. Setelah perang Badar Rasulullah menikahkan Utsman dengan putrinya yang kedua, Ummu Kultsum. Atas dasar ini Utsman mendapat gelar Dzunnurain (yang memiliki dua cahaya), karena ia telah menikahi dua orang putrid Rasulullah.
   Setelah perang Badar, kaum muslimin kembali ke Madinah dengan gembira atas kemenangan dari Allah, dengan membawa para tawanan dan ghanimah (harta rampasan perang). Di antara para tawanan ada yang telah menebus dirinya, ada yang dilepaskan tanpa tebusan, dan ada juga yang menebus dengan mengajar 10 orang anak muslim untuk membaca dan menulis.
Dampak dari perang Badar ini mempercepat pertumbuhan dan perkembangan Islam, dan secara umum dampak tersebut adalah :
a.       menambah harum nama umat Islam di mata bangsa Arab, sehingga banyak diantara mereka yang dengan suka rela masuk agama Islam.
b.      Umat Islam merasa yakin dan percaya akan kebenaran agama Islam dan janji-janji Allah SWT, karena itu mereka selalu siap menghadapi serangan musuh demi membela kebenaran ajaran Islam.
c.       Kekalahan pasukan kafir Quraisy yang besar jumlahnya menyebabkan mereka semakin gentar dan kuatir apabila berhadapan dengan pasukan Islam.

a.      Perang Uhud
            Perang uhud terjadi pada pertengahan bulan Sya’ban tahun ke 3 hijrah bertepatan dengan bulan Januari 625 M. perang ini terjadi di kaki gunung Uhud yang terletak di sebelah utara kota Madinah. Sebab utama terjadinya perang Uhud adalah kekalahan yang diderita oleh kaum kafir Quraisy di peperangan Badar yang merupakan pukulan hebat dirasakan oleh Quraisy. Peperangan kedua yang terjdi setelah perang Badar, adalah perang Uhud.
Abu Sufyan mengumpulkan pasukan Quraisy berkekuatan 3000 yang terdiri dari orang-orang Quraisy, Arab Tihamah, Kinanah, bani al Harits, bani al Haun dan bani al Musthaliq. Sedangkan pasukan muslim dipersiapkan 1000 orang. Namun baru saja berangkat untuk menghadapi pasukan Quaraisy, seorang munafik bernama Abdullah bin Ubai beserta 300 pengikutnya keluar dari pasukan Islam. Dalam perang ini Rasulullah SAW mengatur strategi pasukan pemanah di bawah pimpinan Abdullah Ibnu Jabir di tempatlkan diatas bukit Uhud guna menghalau pasukan musuh.
Pada peperangan ini, kaum muslimin mengalami kekalahan. Karena mereka telah menyalahi perintah Rasulullah dan tidak mematuhi strategi yang telah beliau buat. Kaum muslimin telah gugur sebagai syuhada ada tujuh puluh orang salah seorang diantaranya adalah Hamzah paman Rasulullah SAW.
            Setelah perang Uhud, orang-orang Yahudi keluar menuju Makkah menyerukan kepada kaum kafir untuk memerangi kaum muslimin di Madinah, dan berjanji akan memberikan dukungan. Kaum kafirpun memenuhinya. Kaum Yahudi tidak saja menyerukan kepada kaum kafir Makkah, tetapi juga kepada kabilah-kabilah lain, dan semuanya menyetujui ajakan tersebut. Maka, berangkatlah sekitar 10.000 pasukan kaum musyrikin menuju Madinah dari berbagai penjuru dan mengepungnya.
b.      Perang Ahzab/Khandaq
Perang Khandaq/Ahzab terjadi pada bulan syawal tahun 5 hijrah disekitar kota Madinah bagian utara. Peperangan Ahzab sebagaimana namanya adalah gabungan dari golongan – golongan yang berkumpul dengan maksud menumpas Islam dan kaum muslimin. Rasa dendam bani Nadhir terhadap Rasulullah SAW yang mengeluarkan mereka dari bagian Madinah dilakukan dengan menghasut tokoh Quraisy agar bersekutu dengannya.
Abu Sufyan menyiapkan pasukan Kafir 10.000 orang, melihat pasukan kafir telah siaga, segera Rasulullah SAW bermusyawarah, Salman al Farisi megusulkan membuat patit (khandaq) untuk menghambat laju musuh. Rasulullah SAW dan para shahabat menyetuji usulan Salman al Farisi. Maka dibuatlah parit dari arah barat ke timur di kawasan utara kota Madinah, lalu pasukan Islam yang berjumlah kurang lebih 3000 orang juga telah disiap siagakan Zaid bin Harits sebagai pembawa bendera Muhajirin dan Saad bin Ubadah sebagai pembawa bendera Anshar.
Ketika pasukan kafir akan memasuki kota Madinah mereka terkejut dengan taktik perang pasukan muslim. Beberapa tokoh Quraisy mencoba menerobos parit untuk menghadapi pasukan Islam namun tidak berhasil . seperti yang dilakukan Ikrimah bin Abbu yang akhirnya ia meninggal. Di saat berkecamuknya perang khandaq ada dua peristiwa pertama Yahudi dari bani Quraidzah melanggar perjanjian, mereka enggan membantu pasukan Islam bahkan mereka bersekutu dengan pasukan kafir Quraisy, kedua seorang tokoh yang disegani oleh kafir Quraisy maupun Yahudi bernama Nuaim bin Mas’ud memeluk agama Islam dan meminta Rasulullah SAW untuk mengambil bagian dalam mempertahankan dan membela kota Madinah.
Nabi Muhammad SAW memerintahkan Nuaim bin Mas’ud untuk melaksanakan taktik guna memecahbelah kekuatan musuh yaitu “menyerang untuk membela diri” ( ad Difa’ul Hujumy ). Taktik ini berhasil hingga pasukan kafir Quraisy dengan Yahudi bani Quraidzah bermusuhan dalam barisan. Dalam perang ini Allah SWT juga memberikan pertolongan kepada pasukan Islam dengan angin dan badai yang teramat besar yang memporak porandakan pasukan kafir. Akhirnya perang khandaq dimenangkan oleh pasukan Islam.
Share:

Belajar Bersama Ibu Eva Guru Kelas 1

Tematik kelas 4 sumber energi




Pelajaran fiqih kls 2




Mari Belajar Berhitung 1 s.d 10





Mengenal Huruf Abjad Bersama Ibu Eva





Kelas 1 Belajar Berhitung Bersama Ibu Eva

Share:

Belajar Bersama Ibu Hj. Jumaiyah Mapel Fiqih MI

Belajar Rukun Islam Bersama Ibu Hj. Jumaiyah Guru Fiqih Kelas 1 MI

Share:

Perbedaan Pembelajaran Daring dan Luring


Sejak bulan Maret 2020 pembelajaran di sekolah yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir dilakukan dengan tidak tatap muka atau dengan kata lain pembelajaran jarak jauh yang disingkat dengan PJJ. 

Beragam cara guru melakukan PJJ ini, ada yang memerintahkan siswa belajar melalui siaran televisi, whatsApp, telpon, mengerjakan tugas buku paket dan bahkan datang ke rumah-rumah siswa. Lalu kemudian timbul istilah pembelajaran daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Untuk memahami dua istilah ini mari kita lihat pengertiannya di bawah ini.

Menurut KBBI Kemendikbud, Daring adalah akronim dari dalam jaringan. Artinya terhubung melalui jejaring internet, komputer, android atau lainnya. Contohnya :  Virtual, kelas online, tugas online dan kegiatan lainnya yang menggunakan jaringan internet.

Sedangkan Luring adalah akronim dari luar jaringan, maksudnya terputus dari jejaring internet, komputer atau lainnya. Contohnya : Siaran televisi, radio, dokumen dan lainnya tanpa menggunakan jaringan internet.

Pembelajaran di rumah dengan cara guru dan beberapa siswa kumpul lalu diberikan materi pembelajaran, apakah ini termasuk pembelajaran luring?. Dari segi jaringan memang tidak menggunakan jaringan internet, namun dari pelaksanaan pembelajarannya bukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran yang dilakukan dengan pertemuan antara guru dan siswa secara langsung dinamakan pembelajaran tatap muka, baik di sekolah, di rumah atau di mana pun.

Maka keliru jika pembelajaran yang dilakukan di rumah dikatakan sebagai pembelajaran luring. Apa bedanya pembelajaran yang dilaksanakan di rumah dan di sekolah, bedanya hanya pada tempat, sarana dan waktu, sementara prosesnya sama yaitu pembelajaran dengan bertemu langsung antara guru dan siswa.

Kenapa harus di rumah?

Apakah pembelajaran di rumah dibolehkan?

Fasilitasnya lebih lengkap di rumah atau di sekolah?

Untuk menjaga jarak dengan jumlah terbatas, lebih baik di rumah atau di sekolah?

Di rumah siapa yang bertanggungjawab?

Di sekolah siapa yang bertanggungjawab?

Silahkan jawab pertanyaan itu lalu simpulkan.

Proses pembelajaran di Kabupaten Indragiri Hilir pada awal Tahun Pelajaran 2020/2021 ini belum dibolehkan oleh pemerintah daerah dilaksanakan secara tatap muka. Agar proses pembelajaran tetap berjalan maka Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Indragiri Hilir melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh guru dan siswa, diantaranya adalah pembelajaran daring dengan menggunakan komputer yang terhubung dengan jaringan internet dan hp android terkoneksi dengan wifi atau paket data internet.

Aplikasi yang digunakan bermacam-macam dianataranya Virtual, WhatsApp, video pembelajaran yang dibuat oleh guru lalu dibagikan ke siswa melalui YouTube dan lainnya.

Sedangkan bagi siswa yang tidak memiliki hp android maka guru memberikan tugas melalui buku paket yang dikerjakan di rumah dengan batas waktu yang ditentukan lalu diserahkan ke guru yang bersangkutan.

Selama belum ada izin pembelajaran tatap muka dari pemerintah daerah dalam hal ini tim gugus penangangan covid-19, selama itu pula pembelajaran jarak jauh dilakukan.

Share:

Minggu, 02 Agustus 2020

MIN 1 Inhil Kurban 3 Ekor Sapi Pada Idul Adha 1441 H / 2020 M

Tembilahan (Humas MIN 1 Inhil) - 
Pada hari raya Idul Adha kaum muslimin disunnahkan menyembelih hewan kurban bagi yang mampu, yang merupakan wujud kepatuhan atas perintah Allah yang mengandung makna sosial untuk berbagi kepada fakir miskin yang membutuhkan.
Sebagai bentuk kepedulian sosial dan manifestasi keimanan dalam beragama, guru/pegawai Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Indragiri Hilir tahun ini melaksanakan kurban dengan 3 ekor sapi.
Penyelenggaraan ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 1 Agustus 2020 M bertepatan dengan tanggal 11 Zulhijjah 1441 H bertempat di MIN 1 Indragiri Hilir Jalaln Subrantas Tembilahan. Dengan diawali syukuran pembacaan doa selamat dan penyembelihan hewan kurban dilakukan langsung oleh Ustadz H. Helmi Rasyid, S.Pd.I yang merupakan guru MIN 1 Indragiri Hilir dan sekaligus orang yang ikut berkurban. Dalam tausiyah singkat beliau menyampaikan tata cara dan adab berkurban.


Kepala MIN 1 Indragiri Hilir, Masnadi, S.Pd.I, M.Pd ikut hadir dan mengucapkan terimakasih banyak kepada pegawai dan guru MIN 1 Indragiri Hilir yang telah menyisihkan sebagian rezkinya sehingga kurban ini terlaksana dengan baik, beliau berharap tahun depan warga MIN 1 Indragiri Hilir lebih banyak lagi yang ikut berkurban sebagai bentuk kepedulian kepada sesama khususnya kepada warga yang kurang mampu. Terimakasih juga beliau sampaikan kepada panitia pelaksana kurban yang anggotanya terdiri dari : H. Luth, S.Pd.I, H. Mistar, S.Pd.I, Hj. Khairiah, S.Pd.I dan dibantu oleh yang lainnya telah menyelenggaran dengan baik, mulai dari mencari hewan kurban yang sebulan sebelum hari H terus mengecek seminggu sekali keadaaan sapi pesanan, sampai pendistribusian daging kurban kepada warga yang membutuhkan berjalan dengan lancar. Begitu juga dengan pelaksanaannya panitia tetap menjalankan protokol kesehatan covid-19. Apresiasi beliau sampaikan atas kerja panitia yang ikhlas kiranya usaha kita semua baik yang berkurban, panitia dan seluruh warga MIN 1 Indragiri Hilir dibalas dengan pahala oleh Allah SWT.
(Anis)
Share:

Selasa, 28 Juli 2020

Monitoring KBM Guru MIN 1 Indragiri Hilir


Salah satu tugas dan fungsi Kepala Madrasah adalah fungsi monitoring. Untuk memastikan proses pembelajaran di masa pandemi covid-19 tetap berjalan, maka Kepala MIN 1 Indragiri Hilir melakukan survey melalui form ini yang wajib diisi oleh seluruh guru dengan memberikan jawaban yang benar dan sejujurnya.

Data yang diisi oleh guru akan disimpan dalam sebuah file yang sewaktu-waktu bisa diminta. Proses pembelajaran daring yang guru lakukan selama wabah covid-19 tersimpan dengan baik, jika form ini diisi sesui jam pelajaran guru yang bersangkutan.

Pengisian form sama halnya dengan mengisi buku batas pelajaran yang mesti ditulis setiap masuk jam pelajaran guru masing-masing, sebab ini adalah bagian tugas pokok guru yang wajib dilaksanakan.

Baca juga : 

Share:

Total Tayangan Halaman

Recent Posts

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *